Kamis, 20 Januari 2011

PASAR MONOPOLI DAN OLIGOPOLI


Bab I
PASAR MONOPOLI
I. PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu dan polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Ciri - ciri Pasar Monopoli Pasar monopoli mempunyai beberapa ciri, diantaranya :
1. Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual. Penjual tunggal berhak menguasai pasar yang dimonoplinya, tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.
2. Jenis barang yang diproduksi tidak ada penggantinya (no substitutes) “yang mirip”. Barang yang ada dalam pasar monopoli tidak ada yang sama. Misalnya terdapat monopoli sabun, maka disana hanya ada satu pedagang sabun dan tidak ada pedagang sabun yang lain. tetapi jangan diartikan bahwa tidak ada pedagang lain selain pedagang sabun, misalnya sepatu, rokok, kaset, dan sebagainya, tetap ada. Sebab kesemua pedagang itu bukan merupakan substitut yang baik buat sabun.
3. Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar monopoli. Faktor penghambat ini ada dua macam, yaitu faktor penghambat teknis dan faktor penghambat legal.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga.
Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market). Namun demikian, monopolis tersebut belum tentu akan memperoleh laba ekonomis yang positive, kurva permintaan akan produksi merupakan kendala bagi penentuan harga dan kuantitas yang ditawarkan monopolis tersebut.
Penggunaan istilah mono polis tersebut sering juga digunakan dalam kelompok penjual yang bertindak sebagai penentu harga yang ddisebut kartel, misalnya opec. Terdapat beberapa asumsi tentang pasar monopoli yaitu :
 Hanya ada satu penjual untuk suatu barang.
 Tidak ada penjual lain yang dapat menawarkan barang pengganti dari produk yang ditawarkan monopolis tersebut.
 Ada halangan “halangan” bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar.
 Ada pengetahuan yang sempurna tentang harga, kuantitas, dan fungsi permintaan para pembeli.
 Perusahaan monopolis akan memaksimalkkan keuntungan, dan konsumen akan memaksimumkan kepuasannya.
 Tidak ada biaya atau manfaat eksternal
Dari asumsi diatas maka sebab – sebab munculnya pasar monopoli adalah :
1. Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu.
Satu jenis produk tertentu mungkin hanya dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi tertentu. Misalnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena listrik merupakan kebutuhan vital masyarakat secara luas, maka penguasaan atau pengelolanya ditangani oleh pemerintah seperti yang tercantum dalam UUD 1945. satu perusahaan yang memiliki tanah atau hutan yang menghasilkan jenis kayu tertentu (ukir misalnya) maka perusahaan tersebut mempunyai kedudukan monopoli untuk produksi kayu ukir.
2. Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan teknologi.
Satu produsen yang memiliki teknik atau keunggulan teknologi jauh diatas calon pesaingnya, untuk satu periode tertentu dapat mempunyai kedudukan monopoli. Misalnya penguasaan teknik foto, dulu hanya da pada (kodak), sehingga sampai sekarang orang sering menyebut tustel dengan sebutan kodak. Demikian pula dengan IBM, untuk menyebut komputer. Selama teknik produksi tidak ada yang meniru, maka pasar barang-barang tersebut akan dikuasai oleh si monopolis.
3. Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis).
Untuk mendapatkan hak patent ini biasanya harus didahului oleh adanya suatu penemuan. Satu produsen menemukan cara-cara produksi baru atau menghasilkan produk jenis baru kemudian dimintakan hak patent pada pemerintah. Dalam hal ini produsen mendapatkan monopoli untuk menghasilkan barang tersebut. Misalnya Graham Bell untuk pesawat telepon dan Thomas Edison untuk bola lampu pijar. Hak patent ini diberikan oleh departemen kehakiman dan mempunyai masa berlaku tertentu. Selama jangka waktu tersebut maka tidak ada orang lain yang dapat memproduksi barang yang sama, karena jika memproduksi maka akan dituntut ke pengadilan.
4. Adanya lisensi (izin). Hal ini terjadi karena diperoleh secara institusional (kelembagaan).
Misalnya monopoli yang dipegang oleh PT ASTRA Internasional, yaitu monopoli unutk perakitan dan penjualan mobil baru merk TOYOTA.
5. Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak patent atau lisensi).
Misalnya karena faktor luas pasar yang terlalu besar sehingga tidak memungkinkan untuk dilayani oleh lebih dari satu penjual. Masuknya perusahaan baru biasanya tidak akan menguntungkan, sebab perusahaan lama yang memegang monopoli sudah mempunyai pengalaman yang lebih luas dan mempunyai kekayaan non material atau good will dari masyarakat. Oleh sebab itu pendatang baru akan dapat bertahan jika mempunyai teknologi yang lebih efisien.
II. Harga dan Output pada Pasar Monopoli
Jumlah output yang ditawarkan oleh pengusaha tergantung dari titik optimum usahanya. Keputusan untuk menetapkan output dan harga pada pasar monopoli pada dasarnya sama seperti pada pasar persaingan sempurna. Jadi memaksimumkan perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total jangka pendek (SRTC). Atau sama halnya mencari kuantitas produksi yang akan menyamakan antara biaya marjinal (marjinal cost) dengan pendapatan marjinal (marginal Revenue), atau MC = MR.
Gambar 1.1 akan memperlihatkan perbedaan yang menyolok antara model monopoli dan model persaingan sempurna. Perbedaan pada titik bentuk kurva permintaan total (TR). Kurva penerimaan total (TR) pada monopoli berbentuk huruf U terbalik. Hal ini disebabkan oleh sifat permintaan yang dihadapi oleh monopoli, yaitu jika harga diturunkan maka permintaan akan naik, dan sebaliknya jika harga naik maka permintaan akan turun.
Pada gambar 1.1, maksimum laba dicapai pada saat kemiringan kurva TR sama dengan kemiringan kurva-kurva biaya total jangka pendek (SRTC). Padahal, kemiringan TR berarti MR dan kemiringan TC jangka pendek berarti SRMC (short run marjinal cost). Sehingga dapat kita rumuskan bahwa maksimum dicapai jika MR = SRMC
Dari sebab – sebab di atas seterusnya di jelaskan tentang kurva permintaan pasar, kurva permintaan pasar adalah kurva permintaan yang sesuai dengan kurva permintaan monopolis. Kurva permintaan pasar berslope negative (harga dan kuantitas yang diminta berbanding terbalik. Slope yang negative tersebut menunjukkan bahwa jika monopolis tersebut ingin menjual output yang lebih banyak maka ia harus menurunkan harga barangnya. Lihat gambar 1.1 berikut ini.
Rp/unit
D



D
Q

Gambar 1.1
Marginal revenue lebih kecil dari pada harga, Marginal revenue akan lebih kecil dari P suatu barang jika suatu perusahaan menghadapi kurva permintaan yang berslope menurun. Kurva marginal revenue akan terletak dibawah kurva permintaan, liat gambar 1.2.


D
A
B

D
MR
Gambar 1.2
III. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga merupakan kebijakan monopolis mengenai harga yang pada dasarnya menetapkan harga yang berbeda kepada konsumen yang berbeda. Tujuan pokoknya adalah untuk menaikkan jumlah keuntungan optimal. Jadi meskipun monopolis mungkin tidak dapat keuntungan dari adanya kenaikan harga., maka ia dapat memperoleh keuntungan dengan menetapkan berbagai tingkat harga pada produk yang sama untuk konsumen yang berbeda.
Ada beberapa sarat yang harus dipenuhi agar kebijakan diskriminasi harga dapat dilaksanakan, diantaranya:
a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar.
Jika monopolis tidak mampu memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama-kelamaan akan menaikkan harga dan menjualnya dipasar yang memiliki harga tinggi, yang selanjutnya akan menurunkan harga. Sehingga harga dalam kedua pasar itu akan menjadi sama.
b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda diantara kedua pasar supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan.
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga:
 Diskriminasi harga derajat ketiga. Yaitu jika monopolis menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasarnya.
 Diskriminasi harga derajat kedua, yaitu jika monopolis menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnya.
 Diskriminasi harga derajat pertama, yaitu jika berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.
Kualifikasi diskriminasi harga ini ditemukan oleh ekonom inggris terkenal A.C. Pigou. Implikasi dari kebijakan diskriminasi harga derajat pertama adalah bahwa semua surplus konsumen jatuh ke tangan monopolis, dan kurva permintaannya sekaligus menjadi kurva pendapatan marjinal (P = D = MR). Gambar dibawah ini akan menyajikan ketiga kualifikasi diskriminasi harga



IV. Faktor – faktor penghalang memasuki pasar.
Faktor penghalang yang dimaksud adalah dimana adanya sebab suatu perusahaan –perusahaan lain untuk memasuki pasar.
• Faktor Penghambat Teknis antara lain:
a. Apabila penjual tunggal menghasilkan dan menjual produk dengan kondisi biaya marjinal (marginal cost atau MC) dan biaya rata-rata (Average Cost atau AC) yang menurun pada berbagai kemungkinan tingkat produk. Kondisi MC dan Ac yang menurun terjadi karena penjual dalam menghasilkan produk menggunakan teknologi sehingga kegiatan produksi menjadi efisien. Apabila penjual mampu menghasilkan produk dengan MC dan AC yang menurun maka penjual dapat menjual produknya dengan harga yang lebih murah. Harga yang lebih murah memaksa penjual lain untuk keluar meninggalkan pasar tersebut dan apabila monopoli sudah terbentuk akan menyulitkan penjuan lain untuk masuk ke pasar tersebut karena penjual lain harus menghasilkan pada tingkat produk yang relatif rendah yang akan mengakibatkan biaya produksi yang lebih tinggi.
b. Terbatasnya pasar dibandingkan dengan skala produksi penjual. Terbatasnya pasar akan memberikan ruang gerak yang sempit yang hanya akan memberikan ruang hidup yang hanya cukup unuk satu penjual saja. Oleh karena itu, dengan skala produksi penjual yang minimum tetapi terdapat keterbatasan pasar sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi oleh satu penjual saja.
c. Penguasaan faktor produksi strategis yang digunakan dalam menghasilkan produk. Misalnya, diantara faktor produksi X1, X2, X3. yang berperan penting dalam menghasilkan produk Q (faktor produksi strategis) adalah X3. jadi apabila ada penjual yang mampu mendapatkan dan menguasai faktor produksi X3 maka penjual tersebut akan menjadi satu-satunya penjual yang mampu menghasilkan dan menjual produk Q. Dengan demikian, di pasar hanya terdapat satu penjual produk Q.




• Faktor pengahambat legal, antara lain:
1. Apabila penjual tunggal mengahasilkan dan menjual produk dengan pemberian hak monopoli oleh pemerintah untuk menghasilkan dan menjual produk tersebut. Dengan pemberian hak monopoli tersebut maka akan menutup kemungkinan penjual lain untuk menghasilkan dan menjual produk tersebut.
2. Apabila penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak paten oleh pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut. Hak paten adalah hak yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau produsen yang telah berhasil menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi produsen, seperti menemukan cara berproduksi yang baru, menemukan teknologi baru, dan menemukan faktor produksi baru. Pemberian hak paten oleh pemerintah kepada penjual tersebut berarti akan menutup kemungkinan penjual lain untuk menghasilkan produk tersebut. Pemberian hak paten ini bisa dikatakan lebih bersifat perlindungan dari segi hukum sebagai bentuk pengakuan terhadap karya seseorang.
3. Penjual tunggal menghasilkan produk dengan pemberian hak franchise oleh penjual lain untuk menghasilkan produk dengan merk tersebut di suatu wilayah. Hak franchise adalah hak yang diberikan oleh penjual lain kepada penjual atau produsen untuk menghasilkan produk dengan merk pemberi hak di suatu wilayah. Pemberian hak franchise oleh penjual lain kepada suatu penjual dengan merk pemberi hak di suatu wilayah berarti akan menutup kemungkinan penjual lainnya untuk menghasilkan produk tersebut. Dengan demikian, produsen yang memiliki hak franchise akan menjadi monopolis.
4. Penjual tunggal ini tidak dipengaruhi dan tidak mempengaruhi harga serta output dari produk-produk lain yang dijual dalam perekonomian.
Namun demikian sangat sulit ditemui bahwa dalam suatu perekonomian yang saling tergantung, ada seseorang yang dapat menjual suatu produk yang tidak ada penggantinya. Tentu saja barang pengganti itu sangat dimungkinkan ada walaupun bentuknya tidak mirip.




V. Dampak Pasar Monopoli
Produsen monopolis seringkali mendapat cercaan dari masyarakat karena banyak merugikan. Beberapa kerugian yang dialami masyarakat antara lain: produsen monopolis memperoleh keuntungan lebih (excess profit), memberikan layanan yang buruk dan tidak ada reaksi, mengeksploitasi pembeli dan pemilik faktor produksi.
Dalam pasar monopoli yang hanya ada satu penjual dari suatu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternatif produk pengganti, penjual dalam pasar monopoli harus menentukan tingkat harga jual yang dapat memaksimumkan keuntungan. Penentuan tingkat harga oleh produsen monopolis akan mengakibatkan penerimaan keuntungan produsen yang lebih dari keuntungan normal karena menerima keuntungan yang lebih besar daripada produsen lainnya.
Disamping itu, karena tidak ada produsen yang lain yang menghasilkan produk substitusi maka produsen monopolis dapat saja dengan semaunya untuk tidak memperhatikan saran maupun kritik dari pembeli. Sebagai contoh, kritik dan saran yang berkaitan dengan penigkatan kualitas produk yang dihasilkan tidak akan memperoleh reaksi produsen monopolis karena dengan kualitas yang seperti itupun tetap ada yang membeli produknya.
Sebagai produsen tunggal yang harus menentukan harga produk yang dihasilkan (price maker), produsen monopolis dapat menentukan harga yang mahal dan akan mengeksploitasi pembeli dan pemilik faktor produksi.
VI. Pengaturan Pasar Monopoli Oleh Pemerintah
Karena dalam monopoli kekuasaan pengusaha tunggal pada suatu pasar dapat menjadi semakin besar, maka pemerintah ikut campur dalam sektor yang dikuasai oleh monopolis tersebut untuk mencegah jangan sampai besarnya kekuasaan tersebut disalah gunakan. Ada beberapa pengaturan atau campur tangan pemerintah, antara lain:
a. Pemerintah dapat membuat undang undang yang melarang adanya monopoli dan kolusi diantara para pengusaha yang mempunyai akibat yang sama dengan monopoli.
b. Pemerintah dapat mengusahan sendiri bidang usaha ini. Misalnya pos, telepon, air, listrik dan sebagainya di tempatkan dalam penguasaan pemerintah, agar kepentingan masyarakat banyak selalu diperhatikan.
c. Pemerintah dapat menerapkan pajak progresif atas dasar kecilnya pangsa pasar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Seorang monopolis murni akan mendapat beban tertinggi karena pangsa pasar yang dikuasainya adalah seratus persen.
d. Dengan menetapkan harga tertinggi. Gambar dibawah ini menunjukkan dua buah kemungkinan dari banyak kemungkinan penetapan harga pemerintah.
Rp/unit
D
LRAC

Q
Gambar 1.3
Monopolis akan menetapkan harga sebesar PM dan menjual outputnya sebanyak QM, maka pemerintah dapat menetapkan harga tertinggi sebesar P1 (sama dengan biaya marginal), dan monopolis masih mendapat untung sebesar di atas normal. Dengan demikian harga menjadi lebih rendah dan kuantitas menjadi lebih banyak, yaitu Q1. konsumen pada keadaan demikian akan mendapatkan kesejahteraan yang semakin besar dengan semakin besarnya surplus konsumen dan semakin besarnya kebutuhan yang dapat dipenuhi karena persediaan barang dipasar yang mampu dibelinya semakin besar.disamping itu, perluasan produksi akan menyebabkan perluasan kesempatan kerja.
Jika usaha ini dikuasai pemerintah, mungkin pemerintah akan menetapkan harga patokan setinggi P2 atau sama dengan biaya rata-rata. Pada harga P2 harga menjadi lebih rendah sehingga akan terjangkau konsumen. Jumlah output menjadi lebih banyak sehingga akan menaikan taraf kehidupan masyarakat. Kesempatan kerja juga akan semakin meluas dengan semakin luasnya jumlah produksi.
VII. KESIMPULAN
Pasar Monopoli adalah situasi pasar dimana hanya ada satu penjual produk, dan tidak ada produk lain yang menjadi pengganti (no substitutes) dari produk yang diperdagangkan oleeh si monopolis (monopolis adalah orang yang menjalankan monopoli)
1. Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual. Penjual tunggal berhak menguasai pasar yang dimonoplinya, tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.
2. Jenis barang yang diproduksi tidak ada penggantinya (no substitutes) “yang mirip”. Barang yang ada dalam pasar monopoli tidak ada yang sama.
3. Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar monopoli. Faktor penghambat ini ada dua macam, yaitu faktor penghambat teknis dan faktor penghambat legal.
4. Penjual tunggal ini tidak dipengaruhi dan tidak mempengaruhi harga serta output dari produk-produk lain yang dijual dalam perekonomian.
Penyebab terjadinya monopoli antara lain adalah: Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu, Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan teknologi, Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis), Adanya lisensi (izin). Hal ini terjadi karena diperoleh secara institusional (kelembagaan), Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak patent atau lisensi)
Informasi tentang biaya dirumuskan dalam fungsi biaya yang perilakunya tidak tergantung pasa, karena prilaku biaya tergantung pada teknologi dan harga input. Informasi pendapatan dari penjual bersumber dari bentuk permintaan yang dihadapi. Pada monopolis kurva permintaanya miring dari kiri atas ke kanan bawah. Setelah informasi lengkap, maka baru dapat ditentukan harga akan kuantitas dengan mengikuti prosedur pencarian titik optimum, yaitu pada saat MR = SRMC.
Salah satu kebijakan monopolis dalam menentukan harga yaitu dengan melakukan praktek diskriminasi harga. Diskriminasi harga merupakan penetapan harga yang berbeda. Ada beberapa sarat yang harus dipenuhi agar kebijakan diskrimansi harga dapat dilaksanakan, diantaranya:
a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar.
b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda diantara kedua pasar supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan.
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga:
• Diskriminasi harga derajat ketiga. Yaitu jika monopolis menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasarnya.
• Diskriminasi harga derajat kedua, yaitu jika monopolis menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnya.
• Diskriminasi harga derajat pertama, yaitu jika berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.
Ada beberapa pengaturan atau campur tangan pemerintah, antara lain:
a. Pemerintah dapat membuat undang undang yang melarang adanya monopoli dan kolusi diantara para pengusaha yang mempunyai akibat yang sama dengan monopoli.
b. Pemerintah dapat mengusahan sendiri bidang usaha ini. Misalnya pos, telepon, air, listrik dan sebagainya di tempatkan dalam penguasaan pemerintah, agar kepentingan masyarakat banyak selalu diperhatikan.
c. Pemerintah dapat menerapkan pajak progresif atas dasar kecilnya pangsa pasar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Seorang monopolis murni akan mendapat beban tertinggi karena pangsa pasar yang dikuasainya adalah seratus persen.
d. Dengan menetapkan harga tertinggi. Beberapa kerugian yang dialami masyarakat antara lain: produsen monopolis memperoleh keuntungan lebih (excess profit), memberikan layanan yang buruk dan tidak ada reaksi, mengeksploitasi pembeli dan pemilik faktor produksi. Produsen monopolis dapat saja dengan semaunya untuk tidak memperhatikan saran maupun kritik dari pembeli. Sebagai contoh, kritik dan saran yang berkaitan dengan penigkatan kualitas produk yang dihasilkan tidak akan memperoleh reaksi produsen monopolis karena dengan kualitas yang seperti itupun tetap ada yang membeli produknya. Produsen monopolis dapat menentukan harga yang mahal dan akan mengeksploitasi pembeli dan pemilik faktor produksi

Bab II
Pasar Oligopoli

II. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari beberapa produsen yang menghasilkan seluruh atau sebagian besar total output di pasar. Pasar oligopoli lebih menyerupai pasar monolpoli murni yang di cirikan sejumlah kecil perusahaan-perusahaan besar yang menghasilkan komoditas homogen seperti baja atau komoditas yang berbeda corak seperrti mobil.
Dalam pasar oligopoli tidak terdapat keseragaman sifat-sifat perusahaan dalam berbagai industri. Kelakuan perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan sangat berbeda jika dalam pasar hanya terdapat tiga perusahaan, dibandingkan jika dalam pasar terdapat lima belas perusahaan.
Saling ketergantungan yang ada menyebabkan tindakan suatu perusahaan(misalnya menurunkan harga) akan berdampak nyata terhadap para pesaingnya sehingga kemungkinan para pesaing juga akan melakukan hal yang sama. Sebaliknya cara pesaing beraksi akan mempengaruhi pendapatan dan tindakan dari perusahaan.
A. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Pada umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang memiliki pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu terdapat pula perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Beberapa perusahaan yang termasuk golongan pertama(yang menguasai pasar )sangat saling mempengaruhi satu sama lain.
Disampinga itu keputusan dan tindakan dari salah satu perusahaan besar sangat mempengaruhi kebijakan peruhaan-perusahan lainnya. Sikap ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan secara berhati-hati dalam merubah harga, membuat desain, merubah teknik produksi dan sebagainya.
Pada perekonomian yang sudah maju, pasar yang bersifat oligopolistik banyak di jumpai karena teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern pada umumnya akan mencapai efisiensi optimum hanya jika jumlah produksi yang dihasilkan besar sekali. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah perusahaan yang beroperasi dalam industry.
Di samping sifat-sifat penting yang baru di terangkan pasar oligopoli mempunyai beberapa cirri khas berikut:
1. Menghasilkan komoditas standard atau komoditas berbeda corak. pada perusahaan–perusahaan yang menghasilkan komoditas berbeda corak, komoditas yang di hasilkan pada umumnya adalah komoditas akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan komoditas akhir adalah industri mobil, industri rokok dan sebagainya.
2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh. Dari kedua kemungkinan ini, mana yang akan terealisasi tergantung kepada bentuk kerjasama dari perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa adanya kerjasama di antara perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar, kekuasaan menentukan harga meenjadi lebih terbatas.
3. Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi iklan yang intensif terutama bila perusahaan oligopoli tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik.
B. PENENTUAN HARGA DAN PROMOSI TANPA PERSEPAKATAN
Walapun tidak terdapat persepakatan, setiap perusahaan dalam pasar oligopoli terkait pada perusahaan-perusahaan lainya dan juga mampu mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainya. hal ini disebabkan karena jumlah perusahaan yang beroperasi di pasar sangat sedikit. Tindakan yang dilakukan oleh satu perusahaan akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainya.
C. HUBUNGAN ANTARA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN
Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut, pengusaha di pasar oligopoli (oligopolis) harus membuat perhitungan yang cermat terhadap reaksi dari perusahaan lain bila mereka berniat menurunkan atau menaikan harga komoditasnya. Bila suatu perusahaan menurunkan harga, upaya yang dilakukannya akan menyebabkan pelanggan perusahaan-perusahaan lain berpindah membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan yang menurunkan harga tersebut.
Sebaliknya bila suatu perusahaan menaikan harga, produksi perusahaan-perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikan harga akan berkurang pelanggannya karena sebagian atau seluruh pelanggan mereka membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan lain, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikan harga akan bertambah banyak pelanggannya.
D. MODEL COURNOT (cournot model)
Model cournot yang disebut juga sebagai duopoli, dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang ahli ekonomi berkebangsaan prancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini adalah bahwa jika sebuah perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, maka perubahaan tersebut tidak akan mengubahnya.
Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang di hasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar.
E. MODEL STACKELBERG (stackelberg model)
Dalam model stackelberg di asumsikan bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu perusahaan bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output yang akan di hasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum.
Atas dasar jumlah output yang telah di tentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model cournot, yaitu menganggap bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya.
F. MODEL PERUSAHAAN DOMINAN (The Dominant Firm Model)
Model perusahaan dominan adalah pengembangan lebih lanjut dari model stackelbelrg. Dalam model ini juga terdapat perusahaan dominan yang bertindak selaku pemimpin perusahaan pasar serta perusahaan-perusahaan lain sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa perusahaan-perusahaan pengiikut bereaksi mengikuti model cournot, melainkan mereka bereaksi seolah-olah mereka berada dalam pasar yang bersaing sempurna.
Untuk menentukan tingkat outputnya, perusahaan dominan terlebih dahulu harus mengetahui permintaan sisa yang di hadapi. Permintaan sisa perusahaan dominan adalah permintaan pasar(DD) dikurangi produksi perusahaan pengikut(SF). Kurva permintaan sisa perusahaan dominan di tunjukan oleh P1AD.
Kurva permintaan perusahaan dominan dimulai dari P1, karna pada harga tersebut perusahaan pengikut menghasilkan seluruh jumlah permintaan pasar dan tidak ada sisa bagi perusahaan dominan. Jika harga lebih rendah dari P2, permintaan sisa perusahaan dominan sama dengan permintaan pasar, karna perusahaan pengikut tidak mau lagi berproduksi (ingat kondisi pada pasar persaingan sempurna). Kurva permintaan oligopoly. D1 D2
A1
E
C C1
B B1

Gambar 1.4
G. KURVA PERMINTAAN BENGKOK(KINKED DEMAND CURVE)
Berdasarkan kepada reaksi perusahaan-perusahaan lain bila satu perusahaan oligopoly merubah harga komoditasnya, dapat di terangkan bentuk kurva permintaan dari satu perusahaan oligopolis bila dimisalkan perusahaan-perusahaan di pasar tidak melakukan persepakatan.

H. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
Pada kondisi kurva permintaan yang dihadapi perusahaan adalah kurva bengkok, dan kurva marginal revenuenya adalah kurva terputus.

I. HAMBATAN MEMASUKI PASAR
Dalam pasar oligopoli, perusahaan-perusahaan baru sangat sulit memasuki pasar karena adanya hambatan-hambatan berikut:
1. Skala Ekonomis
Skala ekonomis yang dinikmati oleh perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoly dapat menjadi penghambat yang serius bagi perusahaan-perusahaan baru yang ingin memasuki industri karena perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ekonomis hingga ke tingkat produksi yang besar sekali, keadaan menyebabkan makin rendahnya biaya produksi per unit.
2. Biaya Produksi Yang Berbeda
Perbedaan biaya produksi per unit dapat diakibatkan oleh perbedaan tingkat produksi. Meskipun demikian pada tingkat produksi yang sama dimungkinkan pula di peroleh perbedaan biaya produksi.

3. Keistimewaan Hasil Produksi
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan lama pada umumnya sudah dikenal dan sudah di percaya masyarakat. Untuk dapat menembus dominasi perusahaan lama, perusahaan baru harus dapat menawarkan komoditas lain yang jauh lebih baik. Tanpa upaya tersebut, perusahaan baru akan sulit bertahan di pasar.
J. OLIGOPOLI DAN KARTEL
Kartel adalah kesepakatan diantara produsen-produsen yang independen untuk mengkoordinasi keputusan mereka, sehingga masing-masing dari anggota kartel dapat memperoleh keuntungan monopoli. Kesepakatan dapat berupa pembatasan/kuota produksi, daerah penjualan maupun kesepakatan harga.
Dalam prakteknya, kartel seringkali mengalami kegagalan. Beberapa factor yang menyebabkan kegagalan kartel adalah:
1. Masing-masing perusahaan memiliki dorongan yang kuat untuk melanggar kesepakatan kartel.
2. Anggota kartel biasanya akan berselisih pendapat mengenai kesepakatan kartel yang di inginkan terutama mengenai jumlah output, harga, pembagian pangsa pasar dan pembagian keuntungan.
3. Ancaman dari pemain-pemain baru karena keuntungan yang di peroleh oleh anggota kartel
Contoh dari kartel adalah OPEC, yaitu organisasi dari Negara-negara pengekspor minyak yang didirikan pada tahun 1960. Sebagai sebuah kartel, OPEC adalah perusahaan dominan dalam menetapkan harga minyak dunia (gambar10.8) permintaan pasar minyak dunia adalah DD*. Produksi minyak Negara-negara bukan anggota OPEC adalah Sf dari sini didapatkan kurva permintaan sisa OPEC adalah P1AD*. Berdasarkan kurva permintaan P1AD*, dapat diturunkan kurva marginal revenue OPEC, yaitu MRo.
Jika diketahui marginal cost dari OPEC adalah MCo, maka kondisi optimal bagi OPEC adalah pada saat MRo = MCo, sehingga tingkat produksi yang optimal bagi OPEC adalah Qo dengan tingkat harga P. Negara-negara non anggota OPEC akan menerima harga yang di tetapkan oleh OPEC ini, dan memproduksi sebanyakQf dengan demikian total produksi minyak adalah Qo +Qf = Qt.
K. OLIGOPOLI DAN TEORI PERMAINAN
Teori permainan (game theory) adalah suatu teknik matematika yang dikembangkan untuk mempelajari pilihan pada kondisi terjadinya interaksi strategi. Game teori merupakan suatu metode yang menganalisis situasi dimana hasil pilihan satu pihak tergantung pada pilihan yang di ambil oleh pihak-pihak lainya, dan demikian pula sebaliknya. Secara umum model-model game theory setidaknya memiliki tiga unsur berikut. :
 Para pemain (players) yaitu para pembuat keputusan yang dikaji perilakunya. Dalam pasar oligopoly pada umumnya players adalah perusahan-perusahaan.
Strategi(strategies) yaitu berbagai alternative pilihan yang mungkin di ambil oleh para pemain.
 Hasil (payoffs) yaitu konsekuensi dari strategi yang di ambil. Dalam perusahaan biasanya payoffs dinyatakan dengan keuntungan atau kerugian yang di peroleh.
L. PENILAIAN TEHADAP PASAR OLIGOPOLI
1. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Efisiensi penggunaan factor- factor produksi akan tercapai saat marginal revenue cost sama dengan marginal revenue. Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harga adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah(ditunjukan oleh titik paling rendah dalam kurva AC).
2. Pengembangan Teknologi Dan Inovasi.
Dorongan untuk mengembangkan teknologi dapat terus berlanjut karena perusahaan dalam pasar oligopoli tidak dapat mengandalkan upaya menarik konsumen melalui persaingan harga yang pada akhirnya akan menimbulkan perang harga .

3. Tingkat Perolehan Keuntungan
Persaingan terutama datang dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri, dan dengan mengadakan persepakatan persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dapat di batasi ini memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan yang melebihi normal.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_%28ekonomi%29
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopoli
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_gelap
http://id.wikipedia.org/wiki/Oligopoli
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-monopoli.html
http://www.slideshare.net/f4uzi3zi3/pasar-monopoli
pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../31011-13-988349947603.doc
http://www.google.co.id/search?as_q=model+pasar+monopoli&as_epq=&as_oq=&as_eq=&hl=id&client=firefox-a&hs=afC&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&lr=&cr=&as_ft=i&as_filetype=doc&as_qdr=all&as_occt=any&as_dt=i&as_sitesearch=&as_rights=&safe=images&btnG=Penelusuran+Google#hl=id&lr=&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&as_qdr=all&q=pasar+oligopoli+filetype:doc&aq=f&aqi=&aql=&oq=&pbx=1&fp=dbda0a3a8ac968ff
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.economyprofessor.com/economictheories/monopoly.php
http://profilaminkutbi.blogspot.com/2010/04/pasar-monopoli-oleh-m.html
Rosyidi, Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, (Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro Dan Makro),Cetakan ke empat, Penerbit: Duta Jasa, Surabaya, 1991.
Endang S, Dkk, Ekonomi Mikro Pengantar, Penerbit: Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 2003.
Nuraini, Ida, Pengantar Ekonomi Mikro, Cetakan ke empatPenerbit: UMM Pres, Malang, 2005.
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Penerbit: BPFE, Yogyakarta, 2000.
Diposkan oleh M. Amin Kutbi, S.P.d.I di 09.28
http://tuangkan.wordpress.com/2009/03/07/pasar-oligopoli-definisi-karakter-karakter/
http://irfan-diazi.blogspot.com/2010/05/ html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasih buat saran n kunjungannya