Kamis, 31 Maret 2011

jafarsodiq/alk/resume2

Nama : Jafar Sodiq
NPM : 08 241 055
Prodi / Semester : Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan

INFORMASI AKUNTANSI

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.SIA terdiri dari 3 subsistem:
• Sistem pemrosesan transaksimendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/ pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
• Sistem pelaporan manajemen, Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
• Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa.
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
• Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
• Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
• Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
• Dapat Dipahami
• Relevan
• Keandalan
• Dapat diperbandingkan
Informasi akuntansi keuangan menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan yg digunakan oleh para pemakai sesuai dgn kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No1 (2004) merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yg lengkap dari laporan laba rugi neraca laporan arus kas laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misal sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana) catatan dan laporan serta materi penjelasan yg merupakan bagian intergral dalam laporan keuangan (Muhammad Yusuf dan Soraya 2004: 100).
Laporan keuangan yg sebenar merupakan produk akhir dari proses atau kegiatan akuntansi dalam satu kesatuan. Proses akuntansi dimulai dari pengumpulan bukti-bukti transaksi yg terjadi sampai pada penyusunan laporan keuangan. Proses akuntansi tersebut harus dilaksanakan menurut cara tertentu yg lazim dan berterima umum serta sesuai dgn standar akuntansi keuangan.
Menurut PSAK (2004) tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
• Neraca
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,danekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

jafarsodiq/resume2/auditing

Nama : Jafar Sodiq
NPM : 08 241 055
Prodi / Semester : Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Mata Kuliah : Auditing

STANDAR AUDIT DAN JENIS-JENIS PENUGASAN AUDIT
Standar auditing atau norma pemeriksaan akuntan (NPA) adalah pedoman umum bagi seorang auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesinya. Standar-standar ini meliputi pertimbangan mengenai kualitas professional mereka, seperti kemampuan dan independensi atau kemadirian, persyaratan pelaporan, dan bukti-bukti.
Ada empat macam standar professional yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai aturan mutu pekerjaan akuntan public, yaitu :
1. standar auditing
2. standar atestasi
3. standar jasa akuntansi dan review
4. standar jasa konsultasi
Audit atas laporan keuangan dilaksanakan untuk menetapkan apakah seluruh laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu.Umumnya, kriteria tersebut adalah pernyataan standar akuntansi keuangan, walaupun merupakan hal yang umum untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan yang dibuat dengan metode kas atau metode akuntansi lainnya yang cocok bagi organisasi tersebut. Laporan keuangan seringkali mencakup: neraca, laba-rugi, perubahan modal, laporan arus kas, termasuk pula catatan atas laporan keuangan.
Audit kepatuhan adalah untuk menentukan apakah klien telah mengikuti, prosedur, tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi. Audit kepatuhan pada urusan pribadi dapat mencakup pula penentuan apakah staf akuntansi telah mematuhi peraturan-peraturan yang disusun oleh pengawas perusahaan, peninjau tingkat upah apakah telah mematuhi aturan upah minimum (UMR), atau menguji kontrak perjanjian dengan pihak bank serta pihak kreditur lainnya untuk memastikan bahwa perusahaan itu telah mematuhi persyaratan-persyaratan hukum yang ada.
Audit kinerja adalah tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan mengevaluasi efisiensi serta efektifitas prosedur serta metode tersebut. Pada saat audit operasional selesai dilaksanakan, manajemen biasanya akan mengharapkan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan kegiatan operasionalnya.
• STANDAR PENGENDALIAN MUTU KAP
Standar pengendalian Memberikan panduan bagi KAP didalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh dewan SPAP dan aturan etika kompartemen akuntan publik IAI.
Unsur-Unsur Pengendalian Mutu
1. Independensi
2. Penugasan personel
3. Konsultasi
4. Supervisi
5. Pemekerjaan 6. Pengembangan profesional
7. Promosi
8. Penerimaan dan berkelanjutan klien
9. Inspeksi

PSA No.1 Hubungan Standar Auditing dengan Standar Pengendalian Mutu (SA 161.03) menyebutkan bahwa :
01. Dalam penugasan audit, auditor independen bertanggung jawab untuk mematuhi Standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Seksi 202 Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik mengharuskan anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang berpraktik sebagai auditor independen mematuhi standar auditing jika berkaitan dengan audit atas laporan keuangan.
02. Kantor akuntan publik juga harus mematuhi standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dalam pelaksanaan audit. Oleh karena itu, kantor akuntan publik harus membuat kebijakan dan prosedur pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan1 memadai tentang kesesuaian penugasa audit dengan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Sifat dan luasnya kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik tergantung atas faktor-faktor tertentu, seperti ukuran kantor akuntan publik, tingkat otonomi yang diberikan kepada karyawan dan kantor-kantor cabangnya, sifat praktik, organisasi kantornya, serta pertimbangan biaya-manfaat. Lihat SPM Seksi 100 (PSPM No. 01) Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik
03. Standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia berkaitan dengan pelaksanaan penugasan audit secara individual; standar pengendalian mutu berkaitan dengan pelaksanaan praktik audit kantor akuntan publik secara keseluruhan. Oleh karena itu, standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan standar pengendalian mutu berhubungan satu sama lain, dan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang diterapkan oleh kantor akuntan publik berpengaruh terhadap pelaksanaan penugasan audit secara individual dan pelaksanaan praktik audit kantor akuntan publik secara keseluruhan.
Standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berkaitan dengan pelaksanaan penugasan audit secara individual ; standar pengendalian mutu berkaitan dengan pelaksanaan praktik audit kantor akuntan public secara keseluruhan. Oleh karena itu, standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan standar pengendalian mutu berhubungan satu sama lain, dan kebijakan dan prosedur pengendalianmutu yang diterapkan oleh kantor akuntan public berpengaruh terhadap pelaksanaan penugasan audit secara individual dan pelaksanaan praktik audit kantor akuntan public secara keselruhan.

Kamis, 24 Maret 2011

jafarsodiq/task1/alk/b.niamah

Nama: Jafar Sodiq
NPM: 08 2 0
Prodi / Semester: Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan

TUJUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan. Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
 Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
 Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
 Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
 Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
 Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
Tujuan analisa keuangan
Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
1. Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
3. Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
 Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
 Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
 Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.
Laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban, disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.
Komponen Laporan keuangan pokok terdiri dari :
a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b) Neraca.
Neraca; Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
 aset = liabilitas + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan di dalam neraca:
 Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.
 Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
 Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset bersih sebagai modal kerja dengan aset yang digunakan untuk operasi jangka panjang.

Contoh Neraca Perusahaan
Aktiva Kewajiban dan Ekuitas
Kas 6.600.000,- Kewajiban
Piutang 6.200.000,- Notes Payable 30.000.000,-
Piutang
Total Kewajiban 30.000.000,-
Peralatan 25.000.000,- Ekuitas
Barang Persediaan 7.000.000,-
Laba ditahan 800.000,-
total Ekuitas 7.800.000,-
Total 37.800.000,- Total 37.800.000,-

c) Laporan Arus Kas;
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
 Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
 Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
 Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuklikuiditas dan solvabilitas).

d) Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman laporan keuangan harus dibuat CaLK yang berisi informasi-informasi untuk memudahkan pengguna dalam memahami Laporan Keuangan serta informasi lainnya yang bila tidak diungkapkan dapat menyesatkan bagi pembaca laporan
Struktur dan Isi CaLK
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain :
a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama periode pelaporan;
c. Pengungkapan masing-masing pos pada laporan keuangan mengikuti standar berlaku yang mengatur tentang pengungkapan untuk pos-pos yang berhubungan;
d. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
e. Untuk memudahkan pembaca laporan, pengungkapan pada CaLK dapat disajikan secara narasi, bagan, grafik, daftar dan skedul atau bentuk lain yang lazim yang mengikhtisarkan secara ringkas dan padat kondisi dan posisi keuangan entitas pelaporan.
Susunan CaLK
Sebagaimana Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-24/PB/2006 bahwa Catatan atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga disajikan dengan susunan sebagai berikut:
I. Pendahuluan
A. Dasar Hukum
B. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan
II. Kebijakan Akuntansi
A. Pendapatan
B. Belanja
C. Asset
D. Kewajiban
E. Ekuitas Dana
III. Ringkasan Laporan
A. Anggaran Belanja dan Estimasi Pendapatan
B. Realisasi Pendapatan dan Belanja
C. Neraca
IV. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
A. Pendapatan
A.1 Realisasi Pendapatan
A.2 Hambatan dan Kendala

B. Belanja
B.1 Realisasi Belanja
B.2 Hambatan dan Kendala
V. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca
A. Kas di Bendahara Pengeluaran
B. Kas di Bendahara Penerimaan
C. Piutang
C.1 Piutang Pajak
C.2 Piutang PNBP
C.3 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
C.4 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
C.5 Piutang Bukan Pajak Lainnya
D. Persediaan
E. Aset Tetap
F. Aset Bersejarah
G. Aset Lainnya
H. Uang Muka dari KPPN
I. Pendapatan yang Ditangguhkan
J. Ekuitas Dana Lancar
K. Ekuitas Dana Investasi
VI. Informasi Tambahan dan Pengungkapan Lainnya
A. Informasi Tambahan
B. Pengungkapan Lainnya
(Detail format dan penjelasan diuraikan pada lampiran Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor : PER-24/PB/2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga)

resume#1/ALK/pendahuluan/jafar

1.1
Materi 1
PENDAHULUAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PROFESI TERKAIT DENGAN BIDANG AKUNTANSI
• Operator
• Akuntan
• Auditor
• Analisis Laporan Keuangan
• Analisis Sistem Informasi Akuntansi
PENTINGNYA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Kegiatan Akuntansi tidak hanya berhenti sampai pelaporan, melainkan termasuk juga
proses penganalisaan laporan keuangan.
Dalam rangka pengambilan keputusan masa datang, para pengelola organisasi
memerlukan informasi, khususnya informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi di
masa datang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang
digunakan oleh para pengelola organisasi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Sayangnya laporan keuangan (karena bersifat historis) menyajikan informasi tentang apa
yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi. Analasis laporan
keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut, dengan cara
mengolah kembali laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil
keputusan melakukan prediksi-prediksi.
Skema: ALK penunjang keputusan masa depan
MENGAPA DIBUTUHKAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN
• Karena Lapora Keuangan Bersifat Historis. --> Apa yang telah terjadi.
• Pengambilan keputusan masa datang diperlukan informasi yang mungkin akan terjadi
di masa datang.
Proses Akuntansi Laporan Keuangan
Keputusan untuk
Masa datang
Analisa Laporan
Keuangan Analisa Laporan Keuangan | FE-WIMA
1.2
• Analisa laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan
tersebut.
Skema: Kesenjangan Informasi Laporan Keuangan dan Kebutuhan informasi masa
mendatang.
METODE ANALISA LAPORAN KEUANGAN
1. Vertical Analysis
Cara analisa laporan keuangan perusahaan dengan melihat historical data perusahaan.
Contoh: memberikan data historis prosentase perbandingan secara vertikal dari beberapa
laporan tahunan.
2006 2007 2008
Sales 300.000 310.000 330.000
Cost of Goods Sold (110.000) (105.000) (110.000)
G & A Expenses (80.000) (100.000) (105.000)
Net Income 110.000 105.000 115.000
------------------- vertical analysis -------------------
Sales 100% 100% 100%
Cost of Goods Sold 37% 34% 33%
G & A Expenses 27% 22% 32%
Net Income 37% 34% 35%
2. Horizontal Analysis
Cara analisa laporan keuangan dengan melihat prosentase perubahan dalam instrumen
laporan keuangan pada periode tertentu.
Misal:
Penjualan di tahun 2007 sejumlah 310.000 dan di tahun 2008 sejumlah 330.000.
Prosentase perubahannya adalah
(330.000 – 310.000) / 310.000 = 6,5%
Laporan
Keuangan
Keputusan
masa datang
Masa
datang
Data
historis
Analisa
Laporan
Keuangan
Gap Informasi Analisa Laporan Keuangan | FE-WIMA
1.3
Sales : 6.5%
Cost of goods sold : 4.8%
G & A Expense : 5.8%
Net Income : 9.5%
TUJUAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisa laporan keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan:
• Profitabilitas: adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan mendukung pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang.
• Solvabilitas: adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban
terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas.
• Likuiditas: adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya
yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar.
• Stabilitas: adalah kemampuan perusahaan dalam mempertahankan usahanya,
dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian.

Analisa Laporan Keuangan | FE-WIMA
Oleh: Agus Mujilan
di unggah lagi oleh jafar sodiq

materi auditing resume 1

Nama : Jafar Sodiq
NPM : 08
Prodi / Semester : Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Mata Kuliah : Auditing



TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL DAN LINGKUNGAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Tanggung Jawab Profesi Auditor
Seorang auditor harus menguasai suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi – asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi – asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Auditor juga bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan temuan kecurangan kepada manajemen dan mungkin juga kepada pihak lainya.
Para professional ini ditugaskan untuk melakukan audit atas kegiatan dan peristiwa ekonomi bagi perorangan dan entitas resmi, pada umumnya dklasifikasikan dalam 3 klompok :
a. Auditor Independen atau akuntan Publik
Merupakan praktisi perorangan atau anggota kantor akuntan public yang memberikan jasa auditing professional kepada klien. Pada umumnya lisensi diberikan kepada mereka yang telah lulus dalam ujian persamaan CPA Serta memiliki pengalaman Praktik dalam bidang auditing. Sebagai halnya dengan profesi medis dan hokum, auditor independen bekerja berdasarkan imbalan (fee).
b. Auditor internal
Merupakan pegawai dari organisasi yang dia audit. Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, dalam organisasi sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggung jawaban yang efektif.
c. Auditor Pemerintah.
Auditor yang dipekerjakan oleh berbagai kantor pemerintah ditingkat federal, Negara bagian, dan lokasi di AS. Pada tingkat federal, terdapat tiga kantor utama yaitu :
• The general Accounting Office (GAO)
• Internal Revenew Service (IRS)
• Defence Contrac Audit Agency (DCAA).
Dua karakteristik tindakan melanggar hukum yang mempengaruhi tanggung jawab auditor diantaranya :
a. Penentuan apakah suatu tindaka melanggar hukum atau tidak, bergantung pada pertimbangan hukum yang pada umumnya diluar kompetensi professional auditor.
b. Tindakan melanggar kukum dalam kaitannya dalam laporan keuangan sangat beragam jenisnya. Beberapa ketentuan dan peraturan seperti hukum pajak penghasilan, memiliki akibat langsung dan material terhadap laporan keuangan. Namun beberapa ketentuan yang berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan lingkungan hanya memiliki pengaruh tidak langsung pada laporan keuangan.
Kewajiban hukum auditor apabila menemui 2 karekteristik di atas adalah mendesak manajemn untuk melakukan revidi atas laporan keuangan tersebut. Kemudian menginformasikan kepada para pengguna laporan keuangan melalui suatu pendapat wajar dengan pengecualian (cualified opinion) atau pendapat tidak wajar (Adverse opinion) bahwa laporan keuangan disajikan tidak sesuai dengan (GAAP).
Regulasi yang diterapkan terhadap auditor Indonesia saat ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Regulasi oleh Pemerintah, antara lain: Gelar Akuntan (UU No. 34 tahun 1954 ),Penyelenggaraan pendidikan profesi ( Kepmen No. 179/U/2001),Register Negara ( Kepmen No. 331/KMK/017/1999 ), Pemberian jasa ( Kepmen No. 426/KMK.06/2002 dan No. 359/KMK.06/2003 ), Undang-Undang Akuntan Publik ( Rancangan ), Regulasi oleh Badan Pemerintah lain, seperti otoritas pasar modal, Bank Sentral dll.
2. Regulasi oleh Organisasi Profesi Akuntan, antara lain: Standar Akuntansi, Standar Audit, Kode Etik Profesi.
Self – regulation adalah standar yang dipakai untuk menilai pernyataan berupa :
• Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislative.
• Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen.
Ecpectation gab auditing merupakan suatu disiplin ilmu bebas yang mendasarkan diri pada hasil kegiatan akuntansi dan data kegiatan yang lainnya.
Standar audit mencakup dar 3 standar, Standar umum, Standar pekerjaan lapangan, Standar pelaporan.

Selasa, 22 Maret 2011

dari temen2 senyum bloger

DARI SEMPURNA, ORANG NDESO YANG COBA MENCARI PERUNTUNGAN DI DUNIA MAYA )
Omelan Nenek
Ada mobil anak muda yang jalan dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba ada nenek-nenek yang ada di pinggir jalan langsung menyeberang.
Pemuda yang ada di mobil itu ter kejut ada nenek seenaknya saja menyeberang jalan dan dia hampir saja menumburnya. Mobil sang pemuda ngepot di depan nenek yang menyeberang. Dia langsung keluar mobil dan dengan omelannya dia berkata "Hei, nenek-nenek bodoh, nyeberang jalan seenaknya saja". Si Nenek pun menjawab "Kamu yang bodoh, numbur nenek-nenek saja nggak kena".

Obat Dari Dokter
Seorang pria datang ke tempat dokter praktek. Dia mengeluhkan penyakitnya yaitu suka berjalan sewaktu tidur.

Pasien : "Saya punya masalah sewaktu tidur, Dok?"
Dokter : "Masalah apa?"
Pasien : "Saya sering berjalan sewaktu tidur".
Dokter : "Oo... begitu ya..."
Pasien : "Saya ingin obat yang bagus, Dok?"
Dokter : "Saya punya obat yang bagus untuk Anda. Ini dia".
Pasien : "Apa dengan kotak ini penyakit saya bisa sembuh?"
Dokter : "Tentu, kamu cukup menaburkan isinya di sekeliling tempat tidur kamu".
Pasien : "Memangnya ini bubuk apa, Dok?"
Dokter : "Ini psku payung!!!"
Pasien : "Hah..!!!"

Lomba Kehebatan Memainkan Pedang
Lomba ini diikuti oleh tiga Negara yang jago bermain pedang, yaitu Jepang, Amerika dan Indonesia.
"Pertandingan segera dimulai, semua peserta yang mewakili negaranya masing-masing diminta untuk bersiap-siap". Demikian kata komentator. "Baiklah ketiga wakil negara yang jago bermain pedang telah siap, pertandingan segera dimulai".
"Yang pertama dari Amerika" . Dengan samurainya dia mulai bersiap-siap. Seekor lalat dilepaskan sebagai penguji kehebatan memainkan pedang. Seaaat.... seeett, dengan sekali tabas lalat terpotong menjadi 6 bagian. "Sangat hebat", sahut penonton dengan riangnya.
"Yang kedua dari Jepang". Dengan jenis senjata yang sama yaitu samurai, ia mulai bersiap-siap. Seekor lalat dilepaskan, saiiiiit.... seeeeeet... hoooooooop, dengan sekali tebas, lalat terpotong menjadi 9 bagian. "Luar biasa", sahut para penonton.
"Yang ketiga dai Indonesia". Dengan golok dia mulai mengambil ancang-ancang. Seekor lalat dilepaskan, shuuuppppppp... dengan bunyi tebasan yang keras dan sekali tebas. Lalat masih bisa terbang, setelah berusaha susah payah akhirnya lalat berhasil juri tangkap. Setelah diperiksa ternyata kumis lalat hilang sebelahnya. "Sangat mengagumkan" sahut para penonton.
"Jadi pemenagnya adalah.... dari.... Indonesia". "Sangat hebat, luar biasa dan mengagumkan", sahut sporter dari Indonesia.

Menguji Tabib
Warga baru di kampung Bedul membuka praktik pengobatan di rumahnya.
Nowoz, sohib Bedul merasa tersaingi dan berusaha menemukan kelemahan tabib itu. Dia pun ingin menguji kemampuan si tabib.
"Mas Tabib, saya mati rasa. Saya tidak bisa menikmati rasa manis dan yang lainnya," kata Nowoz di tampat praktek si Tabib.
Si Tabib mengeluarkan botol bergambar tengkorak dan menyuruh Nowoz meminum isinya.
"Huah! Pahit banget! Ini obat apa? Racun?" kata Nowoz.
"Berarti Anda sudah sembuh," kata Si Tabib.
Dua minggu kemudian Nowoz kembali mendatangi si Tabib.
"Mas Tabib, saya punya penyakit gampang lupa. Mas Tabib bisa menyembuhkan nggak?" tanyanya. Si Tabib mengeluarkan botol bergambar tengkorak.
"Nggak mau, obat itu kan pahit banget!" teriak Nowoz.
"Berarti Anda tidak lupa kan?" kata si tabib.


Resep Obat
Paman Bedul yang kaya raya uring-uringan karena sakitnya tak kunjung sembuh.
"Paman sudah ke dokter?" tanya Bedul.
"Sudah tujuh dokter aku datangi, tapi sakitku tak kunjung sembuh juga," kata sang paman.
"Paman meminum obat yang diberikan dokter?" tanya Bedul.
"Bagaimana aku mau minum obat, para dokter itu hanya memberiku resep," jawabnya.
"Pantes saja sakit Paman tidak berkurang," kata Bedul.

by kota ketawa
resent posting jafar sodiq

A State Government System

A State Government System
System of government is very big influence to form a State government accounting. As mentioned above, the form of government accounting is different from one State to another State, and is closely associated with the system of government of each State.
As an illustration to compare the differences between the accounting of government in Indonesia with the United States. United States system of government that is federation, which is characterized by states which are autonomous, decentralized nature of the cause in the United States system of government.
So when talking about the accounting of government in Indonesia, which is mainly the central government accounting. In the United States, when talking about government accounting, which is primarily local government accounting, not the federal government accounting.

Handling Mechanism Financial and Budget System
As mentioned above, the accounting rule is basically a function of micro accounting records and report progress in implementation of a State budget, the accounting rule is actually the application of accounting in the management of State finances.
As a result of the close links between government accounting with State financial management, particularly in the implementation of the State budget, the practical implementation of accounting rule can not be separated from the management mechanisms of financial and budget system, a State. Various laws and regulations that regulate the financial management and budget system, a State, by binding itself is also in character for the holding of government accounting in the State.

rpp FROMQ

[Enter Post Title Here]


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri I Geger
Mata Pelajaran : Produktif Akuntansi
Kelas / Semester : XII / Ganjil
Pertemuan : 1
Alokasi waktu : 2 Jam Pelajaran @ 45 menit

Standar Kompetensi : Mengelola Kartu Aktiva Tetap
Kompetensi Dasar : Menyiapkan kartu pengelolaan aktiva tetap.
Indikator : 1. Peralatan yang digunakan untuk pengelolaan kativa tetap tersedia
2. Data transaksi aktiva tetap tersedia

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengetahui pengertian aktiva tetap
Peserta didik dapat mengetahui macam-macam aktiva tetap
Peserta didik dapat mengetahui format kartu aktiva tetap
Peserta didik dapat mengetahui transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap

Materi Ajar
PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Pengertian
Aktiva tetap adalah harta milik perusahaan yang dapat digunakan untuk operasi perusahaan lebih dari satu tahun. Aktiva ini tergolong dalam kelompok aset
Macam-macam aktiva tetap
Aktiva tetap digolongkan menjadi dua macam yaitu
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud adalah aktiva tetap yang dimiliki perusahaan yang dapat ditangkap dengan panca indra, seperti tanah, gedung, kendaraan, mesin, dan peralatan.
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva tetap yang dimiliki perusahaan yang tidak dapat di tangkap dengan panca indra ( abstrak), seperti goodwill, hak merk, hak paten.
Format kartu Aktiva tetap
Dalam pngelolaan aktiva tetap prlu dibuatkan kartu agar mempermudah identifikasi dan inventarisasi aktiva tetap
Format kartu aktiva tetap
KARTU AKTIVA TETAP

Nama Aktiva : …………………………………………
Kode : …………………………………………
Metode Peny : …………………………………………
Tanggal Nilai Buku Biaya Penyu.t Akm. penyst.




Transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap
Mutasi aktiva tetap disebabkan karena adanya transaksi –transaksi yangmemperngaruhinya, seperti pembelian aktiva tetap, penjualan aktiva tetap, pennyusutan aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap

Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Pemberian Tugas

Langkah-langkah Kegiatan
Pendahuluan
Pengkondisian
Absensi
Appersepsi
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan mengenai pengetian aktiva tetap
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan mengenai pengertian aktiva tetap
Guru menjelaskan menganai macam- macam aktiva tetap..
Peserta didik mendiskusikan penggolongan aktiva tetap.
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas tranaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap
Guru menjelaskan Format kartu aktiva tetap
Siswa praktik membuat kartu aktiva tetap dengan menggunakan media komputer
Penutup
Peserta didik membuat rangkuman materi pengelolaan kartu aktiva tetap
Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) berkaitan dengan contoh aktiva tetap yang ada di rumah.


Alat dan Sumber Belajar
Alat:
Papan tulis
Kapur tulis
Komputer
Sumber:
Modul mengelola aktiva tetap
Drs. Hendri Sumantri Memahami Akuntansi SMK Seri B
Buku lain yang relevan
Penilaian
Teknik : Tugas individu, ulangan harian.

TUGAS NDIVIDU
Peserta didik untuk berkunjung ke suatu badan usaha (usaha kecil) dan untuk menginventarisasi contoh-contoh aktiva tetap yanag dimiliki preusahaan tersebut.

ULANGAN HARIAN
Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktiva tetap
Sebut macam-macam aktiva tetap berwujud
Sebut dan jelaskan macam-macam aktiva tetap tidak berwujud (2 macam)
Buatlah kartu aktiva tetap dan beri penjelasan cara pengisianya
Sebutkan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan aktiva tersebut ke aktiva tetap

KUNCI JAWAB
Aktiva tetap adalah aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk opersi perusahaan lebih dari satu tahun.
Macam-macam aktiva tetap berwujud
Tanah
Gedung
Kendaraan
Mesin
Peralatan
Macam-macam aktiva tetap tidak berwujud
Goodwil adalah nama baik yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang membawa keuntungan bagi perusahaan, sehingga mempunyai nilai ekonomis
Hak paten dalah hak atas suatu produk yang dilindungi oleh undang-undang.



Format kartu aktiva tetap
KARTU AKTIVA TETAP

Nama Aktiva : …………………………………………
Kode : …………………………………………
Metode Peny : …………………………………………
Tanggal Nilai Buku Biaya Penyu.t Akm. penyst.




Cara mengisi kartu aktiva tetap
Indentitas aktiva tetap disesuaikan dengan aktiva tetap tersebut
Kolom tanggal diisi tanggal transaksi
Kolom nilai buku diisi nilai buku atau harga perolehan dari aktiva tersebut
Kolom biaya penyusutan diisi dengan biayanpenyusutan untuk stu periode
Kolom Akum. Penyusutan diiisi jumlah akumulasi penyusutan dari tiap periode


Transaksi yang berkaitan daengan kativa tetap
Transaksi Pengaruh
Pembelian aktiva tetap
Penyusutan aktiva tetap
Penjualan kativa tetap
Penghentian pemakaian aktiva tetap Menambah aktiva tetap
Mengurangi aktiva tetap
Mengurangi aktiva tetap
Mngurangi aktiva tetap


Geger, Juli 2010
Mengetahui,
Kepala SMK N 1 Geger, Guru Mata Pelajaran,



DR. H. Jafar Sodiq , M. Si.
NIP. 19610309 198503 1 010 Jey_Shodiq@yahoo.co.id, S.Pd
NIP 19721210 200501 1 012

REKENING KONTROL

1. REKENING KONTROL
1) Persediaan buku bacaan
2) Persediaan alat tulis
3) Persediaan equipment kantor
4) Piutang, instansi pemerintah
5) Piutang sekolah
6) Piutang pihak swasta
7) Modal Nn Tuti
REKENING
1) Buku pembantu persediaan
2) Buku pembantu piutang
Pemberian kode rekening dengan Metode Blok
1 – 24 Aktiva Lancar
1. Kas
8. Piutang Instansi Pemerintahan
10. Piutang Sekolah
21 Piutang Pihak Swasta
25 – 27 Modal
25. Modal Nona Tuti
2. a) Block Code
1 – 24 Aktiva Lancar
1 Kas dan Bank
2 Investasi Sementara
3 Piutang
4 Cadangan Kerugian Piutang
12 Persediaan Produk Jadi
13 Persediaan Produk Dalam Proses
15 Persediaan Bahan Baku dan Bahan Penolong
19 Persekot Biaya
20 Persekot Lain – lain

21 – 40 Aktiva Tidak Lancar
21 Investasi Jangka Panjang
25 Tanah
26 Gedung
27 Akumulasi Depresiasi Gedung
31 Mesin
32 Akumulasi Depresiasi Mesin
33 Mebel
35 Akumulasi Depresiasi Mebel
36 Aktiva Tetap Lain
38 Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap Lain
39 Beban yang Ditangguhkan
40 Aktiva Lain-lain

41 – 50 Utang
41 Utang Dagang
43 Utang Pajak
44 Utang Gaji dan Upah
45 Utang Biaya
46 Pendapatan yang Diterima di Muka
47 Utang Lancar Lain-lain
49 Utang Jangka Panjang-Bank
50 Utang Jangka Panjang-Sumber Lain

51 – 60 Modal
51 Modal Saham
56 Laba Ditahan

61 – 70 Pendapatan
61 Pendapatan Penjualan-Produk A
65 Pendapatan Penjualan-Produk B
68 Retur Penjualan-Produk A
69 Retur Penjualan-Produk B


71 – 95 Biaya
71 Harga Pokok Penjulan
74 Biaya Bahan Baku
79 Biaya Tenaga Kerja
82 Biaya Overhead Pabrik
83 Biaya Administrasi dan Umum
88 Biaya Pemasaran
91 Penghasilan di Luar Usaha
92 Biaya di Luar Usaha
94 Rugi Laba
Pendapatan dan Biaya di Luar Usaha
96 – 105 Pendapatan di Luar Usaha
96 Pendapatan Sewa
99 Pendapatan Bunga
102 Laba Penjualan Aktiva Tetap
103 Pendapatan Penjualan Produk Rusak
106 – 115 Biaya di Luar Usaha
106 Biaya Bunga
113 Rugi Penjualan Aktiva Tetap

b) Group Code
Aktiva Lancar 100
Kas dan Bank 1001
Investasi Sementara 1002
Piutang 1003
Cadangan Kerugian Piutang 1004
Persediaan Produk Jadi 1010
Persediaan Produk Dalam Proses 1012
Persediaan Bahan Baku dan Bahan Penolong 1016
Persekot Biaya 1018
Persekot Lain – lain 1020

Aktiva Tidak Lancar
Investasi Jangka Panjang 2001
Tanah 2003
Gedung 2004
Akumulasi Depresiasi Gedung 2005
Mesin 2007
Akumulasi Depresiasi Mesin 2008
Mebel 2010
Akumulasi Depresiasi Mebel 2011
Aktiva Tetap Lain 2012
Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap Lain 2015
Beban yang Ditangguhkan 2017
Aktiva Lain-lain 2020
Utang
Utang Dagang 3001
Utang Pajak 3002
Utang Gaji dan Upah 3003
Utang Biaya 3005
Pendapatan yang Diterima di Muka 3006
Utang Lancar Lain-lain 3007
Utang Jangka Panjang-Bank 3009
Utang Jangka Panjang-Sumber Lain 3020

Modal
Modal Saham 4001
Laba Ditahan 4002
Pendapatan
Pendapatan Penjualan-Produk A 5001
Pendapatan Penjualan-Produk B 5005
Retur Penjualan-Produk A 5008
Retur Penjualan-Produk B 5010

Biaya
Harga Pokok Penjulan 6001
Biaya Bahan Baku 6002
Biaya Tenaga Kerja 6003
Biaya Overhead Pabrik 6010
Biaya Administrasi dan Umum 6015
Biaya Pemasaran 6018
Penghasilan di Luar Usaha 6020
Biaya di Luar Usaha 6021
Rugi Laba 6025
Pendapatan dan Biaya di Luar Usaha
Pendapatan di Luar Usaha
Pendapatan Sewa 7101
Pendapatan Bunga 7104
Laba Penjualan Aktiva Tetap 7108
Pendapatan Penjualan Produk Rusak 7110
Biaya di Luar Usaha
Biaya Bunga 7201
Rugi Penjualan Aktiva Tetap 7210